Acara ini dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Teknik UMM, jajaran dekanat, para dosen, serta sejumlah tamu undangan yang dianggap dapat berperan lebih dalam pengembangan EBT.
Perwakilan dirjen EBTKE Agung Prasetyo mengungkapkan bahwa pada dasarnya Indonesia memiliki sumber energi yang amat kaya dan beragam. “Sektor energi kita mengalami krisis karena tidak seimbangnya kesediaan sumber energi dengan penggunaannya,” ucapnya.
Sementara itu menurut assesor kompetensi energi dan pertambangan Amirrusdi, selama ini Indonesia memiliki ketergantungan yang berlebihan pada energi fosil yang cadangannya kian terbatas. Padahal, lanjutnya, kita memiliki potensi EBT yang luar biasa, mulai dari tenaga air, panas bumi, biomasa, tenaga surya, tenaga angin, hingga mini dan mikro hidro. “Itulah energi terbarukan, itulah energi masa depan,” tandasnya.
Muhadjir Effendy selaku pimpinan UMM menyambut baik program edukasi dan sosialisasi ini. “Kita sadar betul betapa mendesaknya masalah energi di Indonesia. Kami sudah memiliki satu unit pembangkit listrik, dan insyaallah akan membuat terobosan lagi dengan teknologi lainnya,” ungkapnya.
Sejauh ini tim dari UMM sudah melakukan percobaan pengembangan energi biogas dan biodiesel dari biji jantrova. Sebelumnya UMM bahkan telah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang memanfaatkan derasnya aliran sungai brantas sehingga mampu menghemat penggunaan beban listrik UMM mencapai 300-400 kw pada siang hari dan 60-70 kw pada malam hari.
source : http://www.umm.ac.id/id/umm-news-3739-akademisi-harus-pikirkan-energi-masa-depan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar